Social Icons

Pages

Kamis, 24 Oktober 2013

Premenstrual Syndrome [Repost]


Premenstrual Syndrome atau dikenal dengan sebutan PMS seringkali menjadi momok bagi para wanita. Kurang lebih 85% wanita usia produktif antara 25-35 tahun mengalami satu atau lebih gejala dari PMS. Gejala-gejala PMS ini bisa berupa gejala fisik maupun gejala mental. Pada gejala fisik, biasanya wanita yang sedang PMS akan merasa lebih cepat lelah, timbul jerawat di wajah (wah, kalau ini sepertinya paling ditakuti), nyeri pada perut bagian bawah dan punggung, nyeri pada payudara, dan gangguan saluran cerna. Sedangkan gejala mental bisa berupa bad mood sepanjang hari sampai membuat orang di sekelilingnya kalang kabut, konsentrasi jadi terganggu dan susah tidur (insomnia).

Beberapa wanita menjadi sangat parno dengan PMS ini, aku termasuk salah satunya. Jika sudah masuk tanggal-tanggal "merah", aku selalu was-was. Pasalnya, sejak awal menstruasi aku selalu mengalami yang namanya gejala PMS ini. Dulu waktu SMP bahkan pernah sampai pingsan gara-gara tidak kuat menahan nyeri perut. Semua orang jadi cemas dan bingung, sampai-sampai mau dibawa ke rumah sakit segala, untung saja aku segera siuman. Ternyata tidak cuma aku yang mengalami hal seperti itu, beberapa teman pun mengaku pernah mengalaminya. Bisa dibilang saat PMS ini adalah hari-hari terberat bagi seorang wanita. Pekerjaan bisa saja terabaikan hanya karena tiba-tiba nyeri perut dan jadi bad mood.

Saat memasuki masa PMS inilah wanita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar, yang dapat mengerti apa yang dirasakannya. Saat PMS wanita cenderung lebih sensitif sehingga gangguan sekecil apapun bisa menjadi masalah yang besar. Nah, di sinilah orang-orang terdekatnya harus bisa memahami. Bukan kami -para wanita- menjadi egois dan semena-mena saat PMS, tapi memang keadaan mental yang mendorong munculnya sifat tersebut. Sehingga yang perlu dilakukan orang-orang di sekitar hanyalah sebuah "pengertian" dan "pemahaman".

Sebenarnya gejala-gejala PMS ini bisa saja dihindari (minimal dikurangi) apabila kita -para wanita- mengikuti pola hidup sehat. Hindari makanan yang mengandung garam tinggi, terlalu manis, kafein dan alkohol. Rajin olahraga setiap hari, tidur cukup dan hindari stress. Kalau masih merasakan gejala PMS (terutama nyeri perut), perasan kunyit dan madu bisa menjadi alternatif pengobatan. Biasanya wanita zaman sekarang tidak mau repot-repot membuat jamu kunyit tersebut, selain membuang waktu, juga membuat bekas kunyit di tangan susah dihilangkan. Apa ada solusi lain? Tentu, sekarang sudah zaman modern, banyak tersedia obat-obat penghilang rasa nyeri saat PMS. Namun, perlu diingat, jangan sembarangan memilih obat pereda nyeri perut saat PMS. Pilihlah obat-obatan herbal yang aman dikonsumsi oleh tubuh dalam jangka panjang. Kalau tidak, bukan hanya nyeri tidak reda, bisa-bisa malah jadi fatal bagi kesehatan kita.

Jadi, bagi para wanita, tak perlu risau menghadapi fase PMS apabila sudah tahu "strategi"-nya. Yang penting pola hidup sehat harus terus dijalankan, itu kuncinya. Always keep healthy and enjoy your day! 

ref: sweetrabbit 

-rdp-
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates