![]() |
Source: Wikipedia |
Pancasila, jika mendengar satu kata tersebut apa yang terpikir dalam benak Anda? Sebuah dasar negara? Ideologi bangsa? Atau hanya sebatas simbol yang melengkapi negara Indonesia ini? Di zaman yang serba maju, modern dan bebas ini, tak heran jika banyak masyarakat Indonesia tak ‘kenal’ Pancasila, apalagi meresapi nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila itu sendiri. Bahkan yang lebih parahnya, ada yang sampai tak hafal lima sila dalam Pancasila. Lalu, jika keadaan sudah seperti ini, bagaimana kita bisa menjaga eksistensi Pancasila? Apalagi menggunakannya sebagai identitas bangsa di komunitas global dan multikultural.
Sebagai generasi muda, yang
seharusnya mempertahankan nilai-nilai Pancasila agar tetap berdenyut di dalam
jiwa masyarakat Indonesia malah tak acuh dengan keadaan yang semakin kritis
ini. Efek globalisasi mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Masuknya
budaya-budaya barat, ideologi, serta pemikiran-pemikiran yang semakin
menjauhkan pemuda Indonesia dari Pancasila merupakan ancaman yang harus segera
dimusnahkan. Dengan apa? Ya dengan Pancasila itu sendiri. Bagaimana caranya?
Nah, ini yang perlu direnungkan. Sebenarnya, jika para pemuda Indonesia mau
meresapi nilai-nilai pancasila, menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,
serta tidak malu menggunakannya sebagai identitas bangsa, maka Pancasila akan
terus eksis, tidak hanya di dalam negeri, bahkan hingga ke luar negeri.
Sebenarnya apa sih nilai-nilai
Pancasila itu? Nilai berarti berharga, berguna, baik, benar. Jadi, nilai-nilai
Pancasila itu berarti sesuatu yang berharaga, berguna yang terkandung dalam
Pancasila. Memangnya apa sih yang berharga dari Pancasila? Ya jelas lima sila
dalam Pancasila. Mulai dari sila pertama, terkandung nilai religius, sila kedua
terkandung nilai kemanusiaa, sila ketiga terkandung nilai persatuan bangsa,
sila keempat terkandung nilai kerakyataan, dan dalam sila kelima terkandung
nilai keadilan sosial. Lalu, letak berharganya di mana? Baiklah, coba baca lagi
satu per satu, mulai dari sila pertama hingga kelima. Kesemua nilai tersebut
merupakan vitamin yang diperlukan oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk
menjadi pribadi yang benar-benar bermartabat. Pancasila itu mencakup seluruh
segi kehidupan bangsa Indonesia. Bahkan nilai-nilai tersebut bersifat
fleksibel, tidak hanya bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia saja, melainkan
seluruh bangsa di dunia pun bisa menerapkannya.
Terus apa hubungannya dengan Pancasila sebagai
identitas bangsa di komunitas global dan multikultural seperti yang dijelaskan
di awal tadi? Nah, sekarang hubungkan antara nilai-nilai pancasila,
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dan eksisnya pancasila di dalam
maupun luar negeri. Dari hubungan ketiganya dapat dilihat bahwa nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia. Dengan penerapan
nilai-nilai Pancasila, bangsa Indonesia memiliki ciri yang khas, yang melekat
pada setiap masyarakat Indonesia, sehingga hal tersebut dapat memperkuat
identitas bangsa Indonesia di dalam komunitas global dan multikultural.
Saat-saat seperti sekarang ini, di
mana globalisasi sedikit demi sedikit mengaburkan sekat-sekat budaya, mengikis
ideologi bangsa, hingga membuat suatu bangsa tak lagi mengenal dirinya, budaya,
bahkan ideologinya. Dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan,
diharapkan hal tersebut dapat membendung efek negatif globalisasi yang semakin
meracuni bangsa Indonesia, sehingga identitas bangsa Indonesia tetap terjaga,
baik di dalam maupun di luar negeri.
-rdp-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar