![]() |
source: news21aku |
Wirausahawan,
siapapun berhak menyandang gelar tersebut. Tak peduli masih belia ataupun sudah
lanjut usia. Zaman sekarang, menjadi wirausahawan bukan hal yang sulit lagi,
tapi bukan hal yang terlalu mudah pula. Diperlukan niat, tekad dan kerja keras.
Tanpa itu semua jangan harap bisa menjadi wirausahawan sukses.
Menjadi
wirausahawan di usia muda memang banyak sekali tantangannya. Selain mental yang
masih belum terbentuk, juga belum siapnya menghadapi resiko yang akan menghadang
kelak. Biasanya para pemuda sering mengedepankan egonya dan mudah berputus asa.
Padahal kedua hal tersebut adalah yang paling harus dihindari. Menjadi seorang
wirausahawan harus bisa berpikir panjang, lebih mengedepankan nalar daripada
ego, dan pantang menyerah. Sebenarnya bukan hal yang sulit untuk mengatasi
masalah tersebut. Terbiasa. Di situlah kuncinya. Lingkungan pun sebenarnya juga
memiliki peran yang sangat penting bagi pembentukan mental calon wirausahawan
muda. Jika ingin menjadi wirausahawan sukses, maka bergaullah dengan
wirausahawan sukses pula, begituah pepatah mengatakan.
Meski
mental wirausahawa sudah mulai terbentuk, namun biasanya banyak juga alasan
yang mengurungkan para pemuda untuk
memulai karirnya sebagai seorang wirausahawan. Pertama, usia yang terlalu muda.
Biasanya itulah yang menjadi alasan utama. Usia sama sekali bukan masalah.
Siapa bilang orang yang berusia belia tidak bisa sukses? Contoh saja Bill
Gates, dia memulai usahanya di usia muda, hingga sekarang bisa mendirikan
Microsoft dan menjadi orang terkaya di dunia. Pencapaian luar biasa dari orang
yang dahulunya memulai karir di usia muda. Memang bukan dengan cara instan dia
mendapatkan itu semua. Butuh kerja keras dan yang terpenting adalah pantang
menyerah.
Kedua,
modal (materi). Ini juga merupakan alasan paling banyak disebutkan. Sebenarnya
menjadi wirausaha tidak perlu modal yang sangat besar. Yang terpenting adalah
punya ide dan keyakinan bisa merealisasikan ide tersebut. Sekarang sudah banyak
sekali lembaga-lembaga keuangan yang menyediakan jasa kredit. Tak ada salahnya
jika menggunakan fasilitas tersebut. Namun, harus diingat, perlu pemikiran
matang jika ingin mengambil jalan ini. Perlu uji coba usaha terlebih dahulu
sebelum akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan ini.
Ketiga,
pendidikan. Siapa bilang menjadi wirausahawan harus berpendidikan tinggi? Pengetahuan
wirausaha bisa didapat dari siapa saja dan dari mana saja, tak harus dari
pendidikan formal. Buang jauh-jauh
pikiran bahwa menjadi sukses harus berpendidikan tinggi. Yang benar, menjadi
sukses harus mampu mengambil setiap pelajaran dari semua hal. Akhlak yang baik
itu lebih baik daripada pendidikan yang tinggi. Percaya bahwa dari kebaikan
akan menghasilkan kebaikan pula. Percuma saja jika berpendidikan tinggi, tapi
tak memiliki akhlak yang baik.
Keempat,
bakat. Jika ini menjadi halangan untuk memulai usaha, salah besar. Menjadi
wirausahawan bukanlah bakat. Menjadi wirausahawan adalah kerja keras dan
pantang menyerah. Usaha dan doa menjadi modal utama seorang wirausahawan. Bakat
hanya menyumbang 1% terhadap kesuksesan seseorang, sedang yang 99% adalah
usaha.
Kelima,
keturunan. Siapa bilang menjadi wirausahawan harus mempunyai garis keturunan
wirausahawan pula? Wirausahawan itu diperoleh dengan kerja keras sendiri. Sama
sekali tak ada hubungannya dengan pertalian darah. Meskipun tak punya garis
keturunan wirausahawan, tapi itu bukanlah kendala. Sebaliknya, hal itu bisa
menjadikan motivasi bagi diri sendiri untuk memulai menjadi seorang
wirausahawan tanpa embel-embel “backing keluarga”.
Keenam,
resiko. Setiap usaha memang memiliki resikonya sendiri-sendiri. Bahkan, jika
tak berusaha pun ada resikonya sendiri. Tinggal bagaimana seseorang mampu me-manage
resiko tersebut. Apakah akan dibiarkan tetap menjadi “momok” ataukah harus
ditaklukkan untuk meraih kesuksesan. Jika memilih menghindari resiko, maka
resiko tersebut malah akan terus mengikuti dan semakin bertambah besar. Tapi,
jika memilih menaklukkan resiko tersebut diperlukan persiapan yang matang dan tentunya
mental yang kuat.
Kegagalan
dalam usaha sepertinya menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi calon
wirausahawan muda. Kegagalan memang rentan sekali menyerang para calon
wirausahawan muda. Jika tak punya perencanaan usaha yang matang, maka siap-siap
saja menghadapi kegagalan. Namun, tak perlu cemas menghadapi kegagalan jika
tahu bagaimana cara menghadapinnya.
Kesabaran
dan selalu berpikiran positif, merupakan langkah awal menghadapi kegagalan.
Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan. Sabar dan tak
banyak mengeluh akan mengurangi beban mental akibat kegagalan tersebut.
Berpikirlah bahwa selalu ada hikmah di balik kegagalan tersebut. Jadikan
kegagalan sebagai pengalaman agar tak terulang di masa yang akan datang.
Hadapi
saja kegagalan tersebut, jangan coba-coba untuk lari. Semakin mencoba untuk
lari dari kegagalan, maka masalah yang akan timbul akan semakin banyak.
Masa-masa kegagalan bukan untuk ditakuti, justru itu seharusnya dijadikan
pemecut mental agar lebih kuat. Seperti halnya pedang, jika ditempa terus
menerus akan semakin kuat dan semakin tajam.
Percaya
bahwa di setiap kegagalan selalu ada jalan keluar. Ini hukum alam yang
ditentukan Tuhan, setiap masalah pasti ada solusinya, jika ada pintu masuk
pasti disediakan pintu keluar tersebut. Tinggal bagaimana usaha seseorang
mencari pintu tersebut. Jika hanya
berdiam diri saja, maka kecil kemungkinan pintu keluar tersebut tiba-tiba
muncul di depan mata.
Setelah
mengetahui bagaimana kunci untuk sukses menjadi wirausahwan muda, sekaligus
kunci menghadapi kegagalan, seharusnya tak ada keraguan sedikit pun bagi para
pemuda untuk memulai karirnya sebagai wirausahawan muda. Tak ada alasan yang
perlu ditakutkan lagi. Setiap usaha dan kerja keras pasti ada hasil yang manis
di belakangnya. Jangan ragu untuk memulai, tetapkan niat, bulatkan tekad, kerja
keras dan pantang menyerah. Jadikan orang-orang sukses di sekitar sebagai
motivator untuk meraih kesuksesan.
-rdp-
31/01/2013