Social Icons

Pages

Kamis, 24 Oktober 2013

Young Entrepreneur


source: news21aku


Wirausahawan, siapapun berhak menyandang gelar tersebut. Tak peduli masih belia ataupun sudah lanjut usia. Zaman sekarang, menjadi wirausahawan bukan hal yang sulit lagi, tapi bukan hal yang terlalu mudah pula. Diperlukan niat, tekad dan kerja keras. Tanpa itu semua jangan harap bisa menjadi wirausahawan sukses.

Menjadi wirausahawan di usia muda memang banyak sekali tantangannya. Selain mental yang masih belum terbentuk, juga belum siapnya menghadapi resiko yang akan menghadang kelak. Biasanya para pemuda sering mengedepankan egonya dan mudah berputus asa. Padahal kedua hal tersebut adalah yang paling harus dihindari. Menjadi seorang wirausahawan harus bisa berpikir panjang, lebih mengedepankan nalar daripada ego, dan pantang menyerah. Sebenarnya bukan hal yang sulit untuk mengatasi masalah tersebut. Terbiasa. Di situlah kuncinya. Lingkungan pun sebenarnya juga memiliki peran yang sangat penting bagi pembentukan mental calon wirausahawan muda. Jika ingin menjadi wirausahawan sukses, maka bergaullah dengan wirausahawan sukses pula, begituah pepatah mengatakan.

Meski mental wirausahawa sudah mulai terbentuk, namun biasanya banyak juga alasan yang  mengurungkan para pemuda untuk memulai karirnya sebagai seorang wirausahawan. Pertama, usia yang terlalu muda. Biasanya itulah yang menjadi alasan utama. Usia sama sekali bukan masalah. Siapa bilang orang yang berusia belia tidak bisa sukses? Contoh saja Bill Gates, dia memulai usahanya di usia muda, hingga sekarang bisa mendirikan Microsoft dan menjadi orang terkaya di dunia. Pencapaian luar biasa dari orang yang dahulunya memulai karir di usia muda. Memang bukan dengan cara instan dia mendapatkan itu semua. Butuh kerja keras dan yang terpenting adalah pantang menyerah.

Kedua, modal (materi). Ini juga merupakan alasan paling banyak disebutkan. Sebenarnya menjadi wirausaha tidak perlu modal yang sangat besar. Yang terpenting adalah punya ide dan keyakinan bisa merealisasikan ide tersebut. Sekarang sudah banyak sekali lembaga-lembaga keuangan yang menyediakan jasa kredit. Tak ada salahnya jika menggunakan fasilitas tersebut. Namun, harus diingat, perlu pemikiran matang jika ingin mengambil jalan ini. Perlu uji coba usaha terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan ini.

Ketiga, pendidikan. Siapa bilang menjadi wirausahawan harus berpendidikan tinggi? Pengetahuan wirausaha bisa didapat dari siapa saja dan dari mana saja, tak harus dari pendidikan formal.  Buang jauh-jauh pikiran bahwa menjadi sukses harus berpendidikan tinggi. Yang benar, menjadi sukses harus mampu mengambil setiap pelajaran dari semua hal. Akhlak yang baik itu lebih baik daripada pendidikan yang tinggi. Percaya bahwa dari kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula. Percuma saja jika berpendidikan tinggi, tapi tak memiliki akhlak yang baik.

Keempat, bakat. Jika ini menjadi halangan untuk memulai usaha, salah besar. Menjadi wirausahawan bukanlah bakat. Menjadi wirausahawan adalah kerja keras dan pantang menyerah. Usaha dan doa menjadi modal utama seorang wirausahawan. Bakat hanya menyumbang 1% terhadap kesuksesan seseorang, sedang yang 99% adalah usaha.

Kelima, keturunan. Siapa bilang menjadi wirausahawan harus mempunyai garis keturunan wirausahawan pula? Wirausahawan itu diperoleh dengan kerja keras sendiri. Sama sekali tak ada hubungannya dengan pertalian darah. Meskipun tak punya garis keturunan wirausahawan, tapi itu bukanlah kendala. Sebaliknya, hal itu bisa menjadikan motivasi bagi diri sendiri untuk memulai menjadi seorang wirausahawan tanpa embel-embel “backing keluarga”.

Keenam, resiko. Setiap usaha memang memiliki resikonya sendiri-sendiri. Bahkan, jika tak berusaha pun ada resikonya sendiri. Tinggal bagaimana seseorang mampu me-manage­ resiko tersebut. Apakah akan dibiarkan tetap menjadi “momok” ataukah harus ditaklukkan untuk meraih kesuksesan. Jika memilih menghindari resiko, maka resiko tersebut malah akan terus mengikuti dan semakin bertambah besar. Tapi, jika memilih menaklukkan resiko tersebut diperlukan persiapan yang matang dan tentunya mental yang kuat.

Kegagalan dalam usaha sepertinya menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi calon wirausahawan muda. Kegagalan memang rentan sekali menyerang para calon wirausahawan muda. Jika tak punya perencanaan usaha yang matang, maka siap-siap saja menghadapi kegagalan. Namun, tak perlu cemas menghadapi kegagalan jika tahu bagaimana cara menghadapinnya.

Kesabaran dan selalu berpikiran positif, merupakan langkah awal menghadapi kegagalan. Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan. Sabar dan tak banyak mengeluh akan mengurangi beban mental akibat kegagalan tersebut. Berpikirlah bahwa selalu ada hikmah di balik kegagalan tersebut. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman agar tak terulang di masa yang akan datang.

Hadapi saja kegagalan tersebut, jangan coba-coba untuk lari. Semakin mencoba untuk lari dari kegagalan, maka masalah yang akan timbul akan semakin banyak. Masa-masa kegagalan bukan untuk ditakuti, justru itu seharusnya dijadikan pemecut mental agar lebih kuat. Seperti halnya pedang, jika ditempa terus menerus akan semakin kuat dan semakin tajam.

Percaya bahwa di setiap kegagalan selalu ada jalan keluar. Ini hukum alam yang ditentukan Tuhan, setiap masalah pasti ada solusinya, jika ada pintu masuk pasti disediakan pintu keluar tersebut. Tinggal bagaimana usaha seseorang mencari pintu tersebut.  Jika hanya berdiam diri saja, maka kecil kemungkinan pintu keluar tersebut tiba-tiba muncul di depan mata.

Setelah mengetahui bagaimana kunci untuk sukses menjadi wirausahwan muda, sekaligus kunci menghadapi kegagalan, seharusnya tak ada keraguan sedikit pun bagi para pemuda untuk memulai karirnya sebagai wirausahawan muda. Tak ada alasan yang perlu ditakutkan lagi. Setiap usaha dan kerja keras pasti ada hasil yang manis di belakangnya. Jangan ragu untuk memulai, tetapkan niat, bulatkan tekad, kerja keras dan pantang menyerah. Jadikan orang-orang sukses di sekitar sebagai motivator untuk meraih kesuksesan. 

-rdp-
31/01/2013

Asuransi Syariah

source: asuransicerdas

Manusia yang merencanakan, Tuhanlah yang menentukan. Ungkapan tersebut memang benar adanya. Manusia boleh berencana tentang bagaimana kehidupan ke depannya, namun tetap Tuhanlah yang akan menentukan mau seperti apa hari esok. Namun, itu bukan berarti rencana manusia sia-sia saja. Tuhan menentukan takdir manusia berdasarkan bagaimana usaha seseorang. Jadi, sebuah rencana tidak akan menjadi sia-sia apabila dibarengi dengan usaha.

Sama halnya dengan merencanakan keuangan keluarga. Malah itu sesuatu yang harus dilakukan manusia karena apa yang terjadi di hari esok tak bisa diprediksi. Merencanakan keuangan keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan asuransi syariah. Apa sih asuransi syariah itu? Menurut Dewan Asuransi Nasional, yang dinakaman asuransi syariah yaitu usaha untuk saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Memang apa bedanya dengan asuransi konvensional? Seperti dalam pengertiannya, sistem dalam asuransi syariah semuanya telah diatur sesuai syariah, jadi kemungkinan besar itu adalah halal jika dibandingkan dengan asuransi konvensional.

Tak bisa dipungkiri bahwa manusia itu adalah makhluk hidup dengan segala kebutuhan dan keinginan yang sebagian besar membutuhkan biaya. Apalagi setelah berkeluarga, kebutuhan dan keinginan manusia akan semakin meningkat. Memang hari ini mungkin segala kebutuhan tercukupi, namun untuk besok dan seterusnya, manusia tak bisa memprediksi. Segala sesuatu bisa saja terjadi secara mendadak ketika Tuhan sudah berkehendak. Mungkin hari ini kaya, segala sesuatu ada, tapi bagaimana kalau tiba-tiba ada bencana dan semua harta benda tak tersisa? Risiko dalam hidup itu memang tak bisa dihindari oleh manusia. Mulai dari risiko kecelakaan, risiko berhenti dari pekerjaan, hingga risiko kematian. Maka dari itulah, asuransi syariah daat menjadi solusi perencanaan keuangan keluarga.

Selain mendapat manfaat layaknya asuransi konvensional, asuransi syariah yang notabene berbasis syar’i tersebut juga merupakan asuransi halal yang tidak terdapat riba di dalamnya. Kehalalan akan sesuatu bisa mendatangkan ridho dan berkah dari Tuhan, sebaliknya sesuatu yang datang dari ketidakhalalan akan membawa petaka. Mungkin di dunia tidak, tapi kelak di akhirat pertanggungjawaban tetap ada. 

ref: wikipedia

-rdp-
16/04/2013

Premenstrual Syndrome [Repost]


Premenstrual Syndrome atau dikenal dengan sebutan PMS seringkali menjadi momok bagi para wanita. Kurang lebih 85% wanita usia produktif antara 25-35 tahun mengalami satu atau lebih gejala dari PMS. Gejala-gejala PMS ini bisa berupa gejala fisik maupun gejala mental. Pada gejala fisik, biasanya wanita yang sedang PMS akan merasa lebih cepat lelah, timbul jerawat di wajah (wah, kalau ini sepertinya paling ditakuti), nyeri pada perut bagian bawah dan punggung, nyeri pada payudara, dan gangguan saluran cerna. Sedangkan gejala mental bisa berupa bad mood sepanjang hari sampai membuat orang di sekelilingnya kalang kabut, konsentrasi jadi terganggu dan susah tidur (insomnia).

Beberapa wanita menjadi sangat parno dengan PMS ini, aku termasuk salah satunya. Jika sudah masuk tanggal-tanggal "merah", aku selalu was-was. Pasalnya, sejak awal menstruasi aku selalu mengalami yang namanya gejala PMS ini. Dulu waktu SMP bahkan pernah sampai pingsan gara-gara tidak kuat menahan nyeri perut. Semua orang jadi cemas dan bingung, sampai-sampai mau dibawa ke rumah sakit segala, untung saja aku segera siuman. Ternyata tidak cuma aku yang mengalami hal seperti itu, beberapa teman pun mengaku pernah mengalaminya. Bisa dibilang saat PMS ini adalah hari-hari terberat bagi seorang wanita. Pekerjaan bisa saja terabaikan hanya karena tiba-tiba nyeri perut dan jadi bad mood.

Saat memasuki masa PMS inilah wanita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar, yang dapat mengerti apa yang dirasakannya. Saat PMS wanita cenderung lebih sensitif sehingga gangguan sekecil apapun bisa menjadi masalah yang besar. Nah, di sinilah orang-orang terdekatnya harus bisa memahami. Bukan kami -para wanita- menjadi egois dan semena-mena saat PMS, tapi memang keadaan mental yang mendorong munculnya sifat tersebut. Sehingga yang perlu dilakukan orang-orang di sekitar hanyalah sebuah "pengertian" dan "pemahaman".

Sebenarnya gejala-gejala PMS ini bisa saja dihindari (minimal dikurangi) apabila kita -para wanita- mengikuti pola hidup sehat. Hindari makanan yang mengandung garam tinggi, terlalu manis, kafein dan alkohol. Rajin olahraga setiap hari, tidur cukup dan hindari stress. Kalau masih merasakan gejala PMS (terutama nyeri perut), perasan kunyit dan madu bisa menjadi alternatif pengobatan. Biasanya wanita zaman sekarang tidak mau repot-repot membuat jamu kunyit tersebut, selain membuang waktu, juga membuat bekas kunyit di tangan susah dihilangkan. Apa ada solusi lain? Tentu, sekarang sudah zaman modern, banyak tersedia obat-obat penghilang rasa nyeri saat PMS. Namun, perlu diingat, jangan sembarangan memilih obat pereda nyeri perut saat PMS. Pilihlah obat-obatan herbal yang aman dikonsumsi oleh tubuh dalam jangka panjang. Kalau tidak, bukan hanya nyeri tidak reda, bisa-bisa malah jadi fatal bagi kesehatan kita.

Jadi, bagi para wanita, tak perlu risau menghadapi fase PMS apabila sudah tahu "strategi"-nya. Yang penting pola hidup sehat harus terus dijalankan, itu kuncinya. Always keep healthy and enjoy your day! 

ref: sweetrabbit 

-rdp-
2012

Selasa, 22 Oktober 2013

Jejak dr. Radjiman Wedyodiningrat di Ngawi [Repost]


source: wikipedia

 
Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, dilahirkan di Yogyakarta, 21 April 1879. Ia adalah putra dari seorang penjaga sebuah toko kecil di Yogyakarta bernama Ki Sutodrono dan ibunya adalah seorang wanita berdarah Gorontalo. Meski bukan berasal dari kaum bangsawan, namun semangat belajarnya sangat tinggi. Ia berhasil mengenyam pendidikan hingga ke negeri Belanda, Perancis, Inggris dan Amerika. Ia berhasil memperoleh gelar dokternya di negeri Belanda pada usia 20 tahun. Sedangkan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) ia peroleh dari Kesultanan Yogyakarta karena jasanya bertugas di sebuah rumah sakit di Yogyakarta pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Dr. Radjiman Wedyodiningrat juga merupakan tokoh pergerakan nasional, meski kiprahnya tak setenar Ir. Soekarno ataupun Bung Hatta. Ia merupakan salah satu pendiri Boedi Oetomo dan sempat menjadi ketua di tahun 1914-1915. Ia juga mewakili Boedi Oetomo menjadi anggota dalam Volksraad bentukan Belanda sampai tahun 1931. Memiliki andil besar dalam usaha mencapai kemerdekaan Indonesia dengan menjadi ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Saat itu ia pernah  menanyakan tentang dasar negara Indonesia jika kelak telah merdeka dan dijawab Bung Karno dengan uraiannya tentang pancasila. Uraian tersebut diyakini pernah ditulis Radjiman Wedyodiningrat dalam sebuah pengantar penerbitan buku Pancasila yang pertama tahun 1948 di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.

Dr. Radjiman Wedyodiningrat mulai pindah ke Ngawi pada tahun 1934. Ia memilih menetap di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi karena keprihatinannya melihat warga Ngawi yang terserang penyakit pes. Sejak saat itu ia mengabdikan dirinya menjadi dokter ahli penyakit pes.  Selain itu dr. Radjiman juga pernah memberdayakan dukun bayi di Ngawi untuk mencegah kematian ibu saat melahirkan dan juga bayinya. Ia sangat peduli terhadap kesehatan masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu. Ia juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Selain menjadi dokter, dr. Radjiman Wedyodiningrat ternyata juga menyalurkan ilmunya kepada mereka yang membutuhkan. Hal itu terbukti dengan sepak terjangnya mengajar anak-anak di Dusun Dirgo yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena tidak adanya biaya. Lokasi tempatnya mengajar saat itu telah dibangun sebuah Sekolah Dasar dan sampai kini masih terdapat jejaknya, yaitu SD Negeri 3, 4, dan 5 Kauman.

Pada tanggal 20 September 1952, Dr. Radjiman Wedyodiningrat menghembuskan napas terakhirnya di Dusun Dirgo, Widodaren, Ngawi. Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta, berdekatan dengan makam dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang yang telah membesarkannya. Rumah kediaman dr. Radjiman Wedyodiningrat di Ngawi kini sudah menjadi situs yang berusia 134 tahun. Rumah tersebut dulunya juga pernah disinggahi Bung Karno dua kali semasa hidup dr. Radjiman Wedyodiningrat.

ref: wikipedia

-rdp-
10/11/2012
 
Blogger Templates