Social Icons

Pages

Senin, 19 Agustus 2013

Abstrak #1

"Ke mana?"

Ajaib. Sebelumnya belum pernah kudengar kata itu keluar dari mulutnya. Apa hari ini sedang hujan badai? Kurasa tidak. Apa aku sedang berhalusinasi? Tidak mungkin!

Aku melirik ke arahnya. Masih sibuk dengan majalahnya. Apa benar itu tadi keluar dari mulutnya? Bahkan tidak sedikitpun matanya beralih dari lembar-lembar berwarna itu. 

"Apa perlu kuulang sampai dua kali?"

"Ah... ya? Mau ke musholla." Sial. Aku gelagapan.

"Ow...." 

Hanya itu? Okay, normal. Seperti biasanya. 

"Mau ikut?" 

Sesekali biar kucoba mengajaknya bergurau. Well, sebenarnya bukan sebatas 'gurauan'... if you know what I wanna talk to you....

"Jangan bercanda!"

Hmm... mungkin lain kali akan berhasil. Setidaknya kata-kata itu tidak diikuti dengan lipatan-lipatan aneh di wajahnya. Aku sejenak menahan langkahku agak lebih lama. Jarang-jarang dia bicara banyak. Sepertinya hari ini mood-nya sedang cerah.

"Kenapa? Aku tak mengajakmu ibadah, hanya mengajakmu pergi keluar." 

"Aku tidak mau. Sampaikan saja salamku pada-Nya!" 

Aku terusik dengan kata-katanya. Ingin tertawa, tapi kutahan. Aku tahu apa akibatnya kalau sampai kelepasan.

"Siapa?" Pancingku.

"Tuhan."

"Apa itu artinya kau masih percaya Tuhan? Kau kan atheis." 

"Sudahlah... pergi sana!" 

Hahaha... semoga Tuhan melindungimu. :)
 
~rdp~
29-06-2013

Oh

Hari ini panas, luar-dalam. Tak... tik... tak... tik.... Suara jam gue beda.

"Lihat, bagus kan?" Tumben, tanya duluan.

"Apanya?"

"Ya gambarnya lah...."

"Cantik."

"Apanya?"

"Ya talent-nya lah...."

"Ah, murah itu. Lima puluh ribu, bisa liat dia telanjang. Sering beli aku... sebulan sekali."

"Hah?"

"Di lapak koran... banyak!"

"Oh...."

"Kenapa kau?"

"Nggak papa...."

Hahaha... syukur, ternyata masih suka dia sama cewek. Kupikir udah nggak straight lagi. :D

~rdp~
10-05-2013

Wanita Cantik

Ibu, wanita cantik itu seperti apa?
Apakah mereka yang berkulit mulus dan putih?
Ataukah mereka yang berambut panjang dan lurus?
Atau mungkin mereka yang bersuara indah?
Mungkinkah yang berhidung mancung dan berbola mata bulat?
Ah, kalau seperti itu berarti aku bukan termasuk wanita cantik ya, Bu?

Ibu, kau selalu bilang padaku, jadilah wanita yang cantik!
Tapi, sampai sekarang aku tak mengerti, seperti apa wanita cantik itu
Bagiku, kaulah wanita paling cantik dan aku tak mungkin bisa jadi sepertimu




Ibu:
Anakku, wanita cantik itu tak hanya dalam segi fisik, tapi juga hati
Begitu juga, melihat wanita cantik bukan dengan mata telanjang, tapi dengan mata hati
Wanita cantik itu bukan mereka yang 'terlihat' berkulit putih dan mulus
Tapi, mereka yang pandai 'memelihara' keindahan kulitnya dari mata lelaki yang bukan muhrimnya
Wanita cantik itu bukan mereka yang hanya berambut panjang dan lurus
Tapi, mereka yang menyembunyikan rambutnya dengan jilbab dan mengulurkannya sampai ke dada
Wanita cantik itu bukan pula yang bersuara indah
Tapi, mereka yang mampu 'menjaga' kemerduan suaranya agar tak dinikmati oleh mereka yang tak berhak
Wanita cantik itu juga bukan hanya berhidung mancung dan berbola mata indah
Tapi, mereka yang mampu menjaga mata, telinga, tangan, kaki, mulut dan hati agar tak bersentuhan dengan kemaksiatan

Anakku, begitulah seharusnya wanita cantik
Kalau cantik hanya dilihat dari fisik, maka itu akan cepat sirna seiring usia yang bertambah
Jadikanlah cantikmu abadi, bukan hanya sesaat
Wanita cantik itu selalu berhias dengan air wudhu dan perkataan yang mulia
Bukan dengan kosmetik yang mahal
Wanita cantik itu yang meneteskan air mata karena dosa-dosanya
Bukan yang meneteskan air mata karena ditinggal sang kekasih
Wanita cantik itu mereka yang tersenyum untuk bersedekah
Bukan yang tersenyum untuk merayu
Rugilah mereka yang dianugerahi raga yang indah jika hanya menyia-nyiakannya

Anakku, janganlah kamu mendermakan tubuhmu untuk orang lain
Jangan kau umbar keindahanmu di depan mata-mata penuh nafsu
Jagalah itu semua untuk suamimu kelak
Jangan kau berikan "sisa" untuk suamimu nanti
Lelaki akan lebih senang jika mendapatkan istri yang belum pernah "dinikmati" lelaki lain.
Jika ingin mendapatkan lelaki yang baik, maka jadilah wanita yang baik pula...


~RDP~
Ngawi, 03-07-2012
 

Kau dan Pintu Itu

Kau, ya kau yang sudah berdiri tepat di depan pintu itu, perlahan-lahan mulai mengetuk pintu hatiku. Tanpa kusadari perlahan-lahan kuintip kau dari balik pintu itu. Kutatap wajahmu yang tampak semu, entah kenapa terlihat buram. Kutanya apa perlumu, dan kau menjawab ingin singgah. Aku lantas tersenyum, tapi pintu itu belum juga kubuka untukmu. Lama aku berdiri di balik pintu itu sambil mendengar celotehmu dan tanpa sadar aku terhanyut olehmu. Benar-benar gila. 

Waktu terus bergulir, kakiku sudah pegal berdiri di balik pintu itu, namun kau belum juga beranjak dari sana. Kau bilang akan terus menunggu sampai aku membukakan pintu itu untukmu. Tentu saja aku merasa sangat tersanjung. Tapi, segera kutepis itu semua. Aku sadar, jika aku membuka pintu itu kau akan terjebak di dalamnya dan tak akan pernah keluar lagi. Aku takut kau akan mati pelan-pelan karena di dalam tersimpan serigala yang sedang kelaparan. Aku takut kau tak akan kuat bertahan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk mengunci rapat-rapat pintu itu. Dengan kasar kuusir kau agar menjauh dari situ. Namun apa? Kau tak juga beranjak. Aku putus asa, tak tahu lagi apa yang harus kuperbuat untuk menjauhkanmu dari pintu itu. Akhirnya, akulah yang harus menjauh. Sesaat terasa ada yang hilang dan segeralah sunyi datang menyergap. Tapi, aku harus bertahan meski tenggorokan serasa tercekik. 

Beberapa waktu berlalu, aku kembali. Aku kaget setengah mati ketika mendapatimu masih di depan pintu itu. Masih dengan senyum yang sama kau berdiri tanpa bergeser sedikitpun dari sana. Aku bingung, tak tahu harus berbuat apa. Apa aku harus membuka pintu itu untukmu dan membiarkan kau menghadapi serigala yang semakin kelaparan itu? Atau harus aku menjauh dan kembali bercumbu dengan kesenyapan? Ah, ini benar-benar membuat dilema. Yah, akhirnya kuputuskan untuk menjauh (lagi) meski kutahu kita akan sama-sama terluka. Tapi, setidaknya kau masih bisa hidup dan tak harus meregang nyawa di mulut serigala kelaparan itu. 
 
~RDP~
30-05-2012
 
Blogger Templates